Monday, 31 December 2018
obat segala penyeakit
Friday, 28 December 2012
Bawang putih digunakan
sebagai obat herbal sejak ribuan
tahun yang lalu. Pada tahun
2700 – 1900 SM di Mesir kuno,
bawang putih telah digunakan
oleh pekerja-pekerja bangunan
piramida sebagai obat penangkal
penyakit dan rasa letih. Bahkan
saat perang dunia tahun 1914-
1918 bawang putih digunakan
oleh tentara Perancis untuk
mengobati luka.
Bawang putih adalah satu dari 7 anggota keluarga bawangbawangan,
yaitu bawang merah, bawang perisai, bawang kucai,
bawang ganda, bawang bakung dan bawang bombai. Di Cina,
bawang putih dikenal dengan nama “Suan”. Orang Cina biasa
mencampur bawang putih dengan teh, khususnya untuk obat
turun panas dan antibiotic. Sedangkan orang India menggunakan
bawang putih untuk menyembuhkan luka dan borok. Lain lagi
dengan orang Jepang, mereka memakannya dalam bentuk jus
bawang putih yang mudah diperoleh hampir di setiap sudut kota
Jepang. Orang-orang Syria mencampurkan bawang putih ke
dalam minuman untuk mengobati demam dan menahan sakit saat
bengkak.
Bawang putih begitu berkhasiat karena mengandung banyak
zat penting yang dibutuhkan tubuh manusia. Dari umbi bawang
putih per 100 gram akan didapat protein sebesar 4,5 gram, lemak
0,20 gram, hidrat arang 23,1 gram, vitamin B1 0,22 miligram,
vitamin C15 miligram, kalori 95 kalori, posfor 134 miligram,
kalsium 42 miligram, besi 1 miligram dan air 71 gram. Di samping
itu dari beberapa penelitian umbi bawang putih mengandung zat
aktif awcin, awn, enzim alinase, germanium, sativine, sinistrine,
selenium, scordinin, nicotin acid.
Dalam setiap 100 gram bawang putih akan didapatkan
nutrisi sebagai berikut.
Komponen Gizi Kadar Per 100 Gram
Air (g) 58,58
Energi (kkal) 149
Protein (g) 6,36
Lemak total (g) 0,5
Karbohidrat (g) 33,07
Serat total (g) 2,1
Komponen Gizi Kadar Per 100 Gram
Natrium (mg) 17
Kalium (mg) 401
Kalsium (mg) 181
Besi (mg) 1,7
Magnesium (mg) 25
Fosfor (mg) 153
Seng (mg) 1,16
Vitamin C (mg) 31,2
Thiamin (vit B1) (mg) 0,2
Riboflavin (vit B2) (mg) 0,11
Niacin (vit B3) (mg) 0,7
Asam Panthotetic (Vit B5) (mg) 0,596
Vitamin B6 (mg) 1,235
Folate total (vit B9) mkg) 3,1
Bawang Putih Dalam Literatur Islam
Meskipun dapat digunakan sebagai bumbu dapur, baunya
ternyata tak sesedap rasanya. Baunya yang menyengat membuat
Rasulullah SAW melarang memakannya jika hendak ke masjid.
Hal tersebut sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abdullah
bin Umar, dia berkata, “Pada saat peperangan Khaibar, rasulullah
SAW bersabda, ‘Barangsiapa memakan dari pohon ini – yakin
bawang putih, maka janganlah dia mendekati masjid kami’.” (HR.
Al – Bukhari Muslim)
Sebagaimana juga hadits dari Anas bin Malik, dia berkata,
“Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa
memakan pohon ini (bawang putih), maka janganlah dia mendekati
kami.’ Atau ‘Jangan dia shalat bersama kami’.” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan, “Barangsiapa
memakan bawang merah, bawang putih atau bawang bakung,
maka janganlah dia mendekati masjid kami. Karena Malaikat juga
merasa terganggu dengan apa-apa yang membuat Bani Adam
merasa terganggu.” (HR. Muslim).
Sahabat Umar bin Khaththab pernah berkhutbah pada hari
Jum’at, “Kemudian kalian, wahai sekalian manusia memakan dua
jenis pohon yang menurutku baunya sangat busuk, yakni bawang
merah dan bawang putih. Aku pernah melihat bila Rasulullah SAW
mendapati kedua bau ini dari seseorang, beliau memerintahkan
untuk mengeluarkannya dari masjid ke Baqi’. Barangsiapa
memakan kedua jenis tumbuhan tersebut, hendaklah dia
menghilangkan baunya dengan memasaknya.” (HR. Muslim).
Larangan tersebut khusus bagi yang hendak berangkat ke masjid,
jadi bukan larangan mutlak. Karena bawang putih pada asalnya
halal. Buktinya Rasulullah SAW mengatakan, “Barangsiapa telah
memakan” dan perkataan Umar, “Barangsiapa memakannya
hendaklah dia menghilangkan baunya dengan memasaknya.”
Permasalahan di atas telah
disebutkan secara jelas dalam hadits
Abu Sa’id Al-Khudri, dia berkata,
“Ketika kami berhasil merebut
Khaibar, kami (para Sahabat Nabi)
memakan tanaman itu (bawang putih)
karena orang-orang saat itu sangat
lapar. Kami pun memakannya dengan
lahap kemudian kami berangkat ke
masjid. Rasulullah SAW mencium
bau bawang tersebut, lantas beliau
berkata, ‘Barangsiapa memakan
pohon yang busuk ini, maka janganlah
dia mendekati masjid!’ Orang-orang
berseru, ‘Bawang telah diharamkan,
bawang telah diharamkan!’
Sampailah hal itu kepada Rasulullah SAW. Maka beliau pun
berkata, ‘Wahai sekalian manusia, aku tidaklah mengharamkan
apa yang dihalalkan Allah. Akan tetapi aku hanya membenci bau
pohon itu’.” (HR. Muslim)
Ali bin ABi Thalib berkata, “Rasulullah SAW melarang untuk
mengonsumsi bawang putih kecuali setelah dia dimasak.” (HR. Abu
Dawud dan At-Tirmidzi). Dengan memasak bawang putih, maka
bau yang tadinya menyengat akan berkurang. Dan diketahui pula
bawang putih yang dimakan mentah dapat menganggu lambung,
lebih baik direbus, digoreng, atau dipanggang lebih dulu.
Dari Ali bin Abi Thalib, beliau berkata, “Makanlah bawang
putih dan berobatlah (dengan menggunakan)nya, karena
sesungguhnya di dalamnya terkandung obat (peyembuh) dari tujuh
puluh macam penyakit.” (HR. Ad-Dailami)
Ibnu Sina berbicara seputar khasiat bawang putih, “Ia
merupakan zat pelembut yang dapat menguraikan angina tau gas
di dalam perut secara efektif. Abu dari bawang putih apabila
diolesi dengan madu akan sangat berguna dalam menyembuhkan
penyakit balak. Ia juga berkhasiat mengobati penyakit yang
membuat rambut rontok (alopecia) dan penyakit linu pada
panggul. Sementara itu, bawang putih yang dimasak maupun
dipanggang, berkhasiat sekali dalam meredakan rasa sakit gigi.
Demikian pula dengan berkumur-kumur dengan air masakannya,
akan sangat berkhasiat untuk menjernihkan tenggorokan. Ia juga
berkhasiat menyembuhkan penyakit batuk yang kronis serta
penyakit-penyakit pada organ dada, maupun selesma. Sedangkan
duduk di daun-daun bawang putih yang sudah direbus dapat
melancarkan air seni dan darah haid. Adapun minum bawang
putih yang ditumbuk halus bersama madu, berkhasiat sekali
untuk mengeluarkan lender dan dahak.”
Dawud Al-Anthoki berkata, “Bawang putih yang dikeringkan,
kemudian abunya dicampur madu, berkhasiat untuk mengobati
penyakit balak, penyakit yang membuat rambut rontok dan
penyakit linu panggul. Adapun bawang putih yang dimasak atau
dibakar berkhasiat sebagai pereda rasa sakit pada gigi, melegakan
tenggorokan, menyembuhkan penyakit batuk yang sudah parah,
serta mengatasi penyakit-penyakit pada organ dada dan juga
penyakit selesma. Sedangkan duduk di daun-daun bawang putih
yang sudah direbus dapat melancarkan air seni dan darah haid.”
“Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa
memakan pohon ini (bawang putih), maka janganlah dia mendekati
kami.’ Atau ‘Jangan dia shalat bersama kami’.” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim). Dalam riwayat lain disebutkan, “Barangsiapa
memakan bawang merah, bawang putih atau bawang bakung,
maka janganlah dia mendekati masjid kami. Karena Malaikat juga
merasa terganggu dengan apa-apa yang membuat Bani Adam
merasa terganggu.” (HR. Muslim).
Sahabat Umar bin Khaththab pernah berkhutbah pada hari
Jum’at, “Kemudian kalian, wahai sekalian manusia memakan dua
jenis pohon yang menurutku baunya sangat busuk, yakni bawang
merah dan bawang putih. Aku pernah melihat bila Rasulullah SAW
mendapati kedua bau ini dari seseorang, beliau memerintahkan
untuk mengeluarkannya dari masjid ke Baqi’. Barangsiapa
memakan kedua jenis tumbuhan tersebut, hendaklah dia
menghilangkan baunya dengan memasaknya.” (HR. Muslim).
Larangan tersebut khusus bagi yang hendak berangkat ke masjid,
jadi bukan larangan mutlak. Karena bawang putih pada asalnya
halal. Buktinya Rasulullah SAW mengatakan, “Barangsiapa telah
memakan” dan perkataan Umar, “Barangsiapa memakannya
hendaklah dia menghilangkan baunya dengan memasaknya.”
Permasalahan di atas telah
disebutkan secara jelas dalam hadits
Abu Sa’id Al-Khudri, dia berkata,
“Ketika kami berhasil merebut
Khaibar, kami (para Sahabat Nabi)
memakan tanaman itu (bawang putih)
karena orang-orang saat itu sangat
lapar. Kami pun memakannya dengan
lahap kemudian kami berangkat ke
masjid. Rasulullah SAW mencium
bau bawang tersebut, lantas beliau
berkata, ‘Barangsiapa memakan
pohon yang busuk ini, maka janganlah
dia mendekati masjid!’ Orang-orang
berseru, ‘Bawang telah diharamkan,
bawang telah diharamkan!’
Sampailah hal itu kepada Rasulullah SAW. Maka beliau pun
berkata, ‘Wahai sekalian manusia, aku tidaklah mengharamkan
apa yang dihalalkan Allah. Akan tetapi aku hanya membenci bau
pohon itu’.” (HR. Muslim)
Ali bin ABi Thalib berkata, “Rasulullah SAW melarang untuk
mengonsumsi bawang putih kecuali setelah dia dimasak.” (HR. Abu
Dawud dan At-Tirmidzi). Dengan memasak bawang putih, maka
bau yang tadinya menyengat akan berkurang. Dan diketahui pula
bawang putih yang dimakan mentah dapat menganggu lambung,
lebih baik direbus, digoreng, atau dipanggang lebih dulu.
Dari Ali bin Abi Thalib, beliau berkata, “Makanlah bawang
putih dan berobatlah (dengan menggunakan)nya, karena
sesungguhnya di dalamnya terkandung obat (peyembuh) dari tujuh
puluh macam penyakit.” (HR. Ad-Dailami)
Ibnu Sina berbicara seputar khasiat bawang putih, “Ia
merupakan zat pelembut yang dapat menguraikan angina tau gas
di dalam perut secara efektif. Abu dari bawang putih apabila
diolesi dengan madu akan sangat berguna dalam menyembuhkan
penyakit balak. Ia juga berkhasiat mengobati penyakit yang
membuat rambut rontok (alopecia) dan penyakit linu pada
panggul. Sementara itu, bawang putih yang dimasak maupun
dipanggang, berkhasiat sekali dalam meredakan rasa sakit gigi.
Demikian pula dengan berkumur-kumur dengan air masakannya,
akan sangat berkhasiat untuk menjernihkan tenggorokan. Ia juga
berkhasiat menyembuhkan penyakit batuk yang kronis serta
penyakit-penyakit pada organ dada, maupun selesma. Sedangkan
duduk di daun-daun bawang putih yang sudah direbus dapat
melancarkan air seni dan darah haid. Adapun minum bawang
putih yang ditumbuk halus bersama madu, berkhasiat sekali
untuk mengeluarkan lender dan dahak.”
Dawud Al-Anthoki berkata, “Bawang putih yang dikeringkan,
kemudian abunya dicampur madu, berkhasiat untuk mengobati
penyakit balak, penyakit yang membuat rambut rontok dan
penyakit linu panggul. Adapun bawang putih yang dimasak atau
dibakar berkhasiat sebagai pereda rasa sakit pada gigi, melegakan
tenggorokan, menyembuhkan penyakit batuk yang sudah parah,
serta mengatasi penyakit-penyakit pada organ dada dan juga
penyakit selesma. Sedangkan duduk di daun-daun bawang putih
yang sudah direbus dapat melancarkan air seni dan darah haid.”
Khasiatnya Tak Seburuk Baunya
Meskipun baunya menyengat dan tidak disukai banyak
orang, khasiat bawang putih tak bisa diremehkan. Kandungan zat
kimianya yang begitu banyak membuat bawang putih begitu
berguna dalam menangkis berbagai macam penyakit mematikan.
1. Pembunuh Bakteri Nomor Satu
Daljit Arora ahli mikrobiologi dari Universitas Guru Nanak di
Amritsar, India melakukan penelitian intensif beberapa macam
bumbu dapur yang lazim digunakan dinegaranya. Dari hasil
percobaannya diketahui bahwa bawang putih ampuh membunuh
beberapa bakteri merugikan, di antaranya adalah bakteri
Staphylococus penyebab peradangan dan keracunan darah, bakteri
Entero penyebab radang paru-paru, bakteri Pseudomonas
penyebab infeksi luka terbuka, bakteri Shigella penyebab disentri,
bakteri Salmonell penyebab keracunan makanan dan typhus serta
jamur Kandida, yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh
manusia.
2. Penurun Kolesterol
Di Thailand Institute of Scientific and Technological Research
dibuat kapsul berisi ekstrak bawang putih yang setara dengan 7
gram bawang putih segar setiap kapsul. Dosis yang dipakai adalah
dua kali satu kapsul setiap hari selama 5 bulan. Pada bulan
pertama pemberian, kolesterol darah meningkat. Hal ini
kemungkinan adanya pengikisan dari endapan lemak di pembuluh
darah. HDL dalam darah yang berfungsi mengenyahkan kolesterol
dari sistem tubuh, meningkat setelah 2 bulan pemberian. Kadar
kolesterol menurun drastis setelah 8 minggu, namun penurunan
kadar trigliserida baru terjadi setelah 5 bulan pemberian bawang
putih.
3. Anti Kanker
Kanker merenggut 30 persen dari sekitar 7 juta kematian di
dunia setiap tahun. Sir Richard Dool, ahli kanker terkemuka dari
Inggris menyatakan bahwa kanker bisa dikurangi sampai 60
persen, jika orang gemar mengonsumsi makanan alamiah dan
berhenti merokok.
Dan ternyata menurut penelitian yang dilakukan oleh
Belman dkk, zat allicin yang terkandung dalam bawang putih
mampu mencegah timbulnya sel-sel tumor, juga menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker. Percobaan pada tikus menunjukkan
zat allicin secara aktif menghambat pertumbuhan tumor paling
sedikit 6 bulan setelah perlakuan. Ternyata percobaan pada
manusia juga memberikan hasil yang nyata tentang pencegahan
timbulnya kanker dan tumor.
4. Anti Jantung Koroner
Menurut WHO, pada 29 negara sekitar 35 persen
penduduknya yang berusia antara 25-64 tahun telah mengidap
penyakit jantung koroner. Di Indonesia, peningkatan penyakit
jantung koroner juga telah menunjukkan gejala yang
mengkhawatirkan, sebab peringkatnya kini telah naik ke urutan 2
sebagai penyebab kematian.
Penyebab pokok dari penyakit jantung koroner adalah
menumpuknya lemak, protein dan kolesterol pada pembuluh
darah. Mengonsumsi secara rutin bawang putih ternyata mampu
menghancurkan kolesterol dalam darah.
Bordia dkk, melaporkan, bahwa zat dalam
bawang putih yang mempunyai khasiat untuk
mengganyang kolesterol adalah Sulfur pada
minyak atsiri bawang putih. Komponen Sulfur
yang rumus kimianya “dalil disulfide” inilah
yang juga memberi bau khas. Jadi kandungan
minyak atsiri pada bawang putih ini memberi
keuntungan ganda, rasa dan khasiatnya
sekaligus.
Bahan kosmetika dan obat kuat bawang putih bukan hanya
mampu mencegah/ menyembuhkan berbagai penyakit, tapi juga
bermanfaat untuk kecantikan. Ia bisa membuat tubuh kita
ramping atau langsing dan sekaligus menjadikan kulit halus dan
lembut. Sebab bawang putih bisa mengatur jumlah kalori yang
dibutuhkan tubuh dengan menyisihkan kolesterol yang terlalu
tinggi.
Banyak orang Korea dan Jepang meyakini, buat pengantin
baru, memanfaatkan bawang putih bisa menjadikan malammalam
pengantin yang tidak terlupakan. Bawang putih dalam
“kimchi” (sejenis acar sayuran) yang memerlukan penyimpanan
beberapa bulan untuk memperoleh khasiat secara optimal
merupakan sajian khas orang Korea maupun Jepang.
Meskipun baunya menyengat dan tidak disukai banyak
orang, khasiat bawang putih tak bisa diremehkan. Kandungan zat
kimianya yang begitu banyak membuat bawang putih begitu
berguna dalam menangkis berbagai macam penyakit mematikan.
1. Pembunuh Bakteri Nomor Satu
Daljit Arora ahli mikrobiologi dari Universitas Guru Nanak di
Amritsar, India melakukan penelitian intensif beberapa macam
bumbu dapur yang lazim digunakan dinegaranya. Dari hasil
percobaannya diketahui bahwa bawang putih ampuh membunuh
beberapa bakteri merugikan, di antaranya adalah bakteri
Staphylococus penyebab peradangan dan keracunan darah, bakteri
Entero penyebab radang paru-paru, bakteri Pseudomonas
penyebab infeksi luka terbuka, bakteri Shigella penyebab disentri,
bakteri Salmonell penyebab keracunan makanan dan typhus serta
jamur Kandida, yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh
manusia.
2. Penurun Kolesterol
Di Thailand Institute of Scientific and Technological Research
dibuat kapsul berisi ekstrak bawang putih yang setara dengan 7
gram bawang putih segar setiap kapsul. Dosis yang dipakai adalah
dua kali satu kapsul setiap hari selama 5 bulan. Pada bulan
pertama pemberian, kolesterol darah meningkat. Hal ini
kemungkinan adanya pengikisan dari endapan lemak di pembuluh
darah. HDL dalam darah yang berfungsi mengenyahkan kolesterol
dari sistem tubuh, meningkat setelah 2 bulan pemberian. Kadar
kolesterol menurun drastis setelah 8 minggu, namun penurunan
kadar trigliserida baru terjadi setelah 5 bulan pemberian bawang
putih.
3. Anti Kanker
Kanker merenggut 30 persen dari sekitar 7 juta kematian di
dunia setiap tahun. Sir Richard Dool, ahli kanker terkemuka dari
Inggris menyatakan bahwa kanker bisa dikurangi sampai 60
persen, jika orang gemar mengonsumsi makanan alamiah dan
berhenti merokok.
Dan ternyata menurut penelitian yang dilakukan oleh
Belman dkk, zat allicin yang terkandung dalam bawang putih
mampu mencegah timbulnya sel-sel tumor, juga menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker. Percobaan pada tikus menunjukkan
zat allicin secara aktif menghambat pertumbuhan tumor paling
sedikit 6 bulan setelah perlakuan. Ternyata percobaan pada
manusia juga memberikan hasil yang nyata tentang pencegahan
timbulnya kanker dan tumor.
4. Anti Jantung Koroner
Menurut WHO, pada 29 negara sekitar 35 persen
penduduknya yang berusia antara 25-64 tahun telah mengidap
penyakit jantung koroner. Di Indonesia, peningkatan penyakit
jantung koroner juga telah menunjukkan gejala yang
mengkhawatirkan, sebab peringkatnya kini telah naik ke urutan 2
sebagai penyebab kematian.
Penyebab pokok dari penyakit jantung koroner adalah
menumpuknya lemak, protein dan kolesterol pada pembuluh
darah. Mengonsumsi secara rutin bawang putih ternyata mampu
menghancurkan kolesterol dalam darah.
Bordia dkk, melaporkan, bahwa zat dalam
bawang putih yang mempunyai khasiat untuk
mengganyang kolesterol adalah Sulfur pada
minyak atsiri bawang putih. Komponen Sulfur
yang rumus kimianya “dalil disulfide” inilah
yang juga memberi bau khas. Jadi kandungan
minyak atsiri pada bawang putih ini memberi
keuntungan ganda, rasa dan khasiatnya
sekaligus.
Bahan kosmetika dan obat kuat bawang putih bukan hanya
mampu mencegah/ menyembuhkan berbagai penyakit, tapi juga
bermanfaat untuk kecantikan. Ia bisa membuat tubuh kita
ramping atau langsing dan sekaligus menjadikan kulit halus dan
lembut. Sebab bawang putih bisa mengatur jumlah kalori yang
dibutuhkan tubuh dengan menyisihkan kolesterol yang terlalu
tinggi.
Banyak orang Korea dan Jepang meyakini, buat pengantin
baru, memanfaatkan bawang putih bisa menjadikan malammalam
pengantin yang tidak terlupakan. Bawang putih dalam
“kimchi” (sejenis acar sayuran) yang memerlukan penyimpanan
beberapa bulan untuk memperoleh khasiat secara optimal
merupakan sajian khas orang Korea maupun Jepang.
5. Menambah Gairah Seksual
Dr. Kominoto menemukan senyawa lain dalam bawang putih
yang bisa memberikan vitalitas bagi tubuh yang disebut scordinin.
Dalam percobaannya dengan kelinci, scordinin mampu menekan
kadar kolesterol dan menaikkan produksi sperma. Itu sebabnya
zat tersebut juga mampu merangsang gairah seksual,
meningkatkan daya tahan dan orgasme yang optimal. Di Negara
Korea dan Jepang, dua Negara pengonsumsi terbesar bawang
putih, sudah lama mengenal bawang putih sebagai “obat kuat”.
Juga ditemukan bahwa zat allicin dari bawang putih bisa
membunuh eryptococcus neoformans, jenis jamur yang sering
menyebabkan penyakit meningitis. Bahkan membunuh Candida
albicans, jenis jamur yang sering menyebabkan infeksi pada
vagina manusia.
Bawang putih segar mengandung allicin dengan aroma khas, amat
bermanfaat melawan infeksi, ampuh membendung risiko
keracunan makanan, membantu melawan penggumpalan darah,
dan membunuh sel potensial kanker.
Allicin amat cepat menghilang jika bawang putih mengalami
proses pengawetan. Apabila memang perlu mengawetkan bawang
putih, sebaiknya rendam dalam air biasa bersuhu standar.
Kandungan allicin masih lebih terjaga daripada menggunakan
minyak sayur.
Kadar allicin menurun hingga setengahnya setelah enam hari
diawetkan dalam air. Sedangkan jika diawetkan menggunakan
minyak sayur, kandungan allicin merosot hingga setengahnya
hanya dalam hitungan beberapa jam. Kemampuan bawang putih
sebagai antibakteri menurun jika kadar allicin terjun bebas.
Peneliti Jepang membandingkan kandungan allicin pada bawang
putih yang diawetkan menggunakan air, alcohol dan minyak
sayur. Hasil penelitian yang dipublikasikan Journal of Agricultural
and Food Chemistry itu memperlihatkan bawang putih segar yang
digunakan sebagai bumbu masakan, kandungan allicin lebih
stabil disbanding metode pengawetan apapun.
Jadi, daripada membeli bawang putih botolan lebih baik
menghaluskan siung bawang putih segar. Lebih sehat dan
beraroma sedap.
Dr. Kominoto menemukan senyawa lain dalam bawang putih
yang bisa memberikan vitalitas bagi tubuh yang disebut scordinin.
Dalam percobaannya dengan kelinci, scordinin mampu menekan
kadar kolesterol dan menaikkan produksi sperma. Itu sebabnya
zat tersebut juga mampu merangsang gairah seksual,
meningkatkan daya tahan dan orgasme yang optimal. Di Negara
Korea dan Jepang, dua Negara pengonsumsi terbesar bawang
putih, sudah lama mengenal bawang putih sebagai “obat kuat”.
Juga ditemukan bahwa zat allicin dari bawang putih bisa
membunuh eryptococcus neoformans, jenis jamur yang sering
menyebabkan penyakit meningitis. Bahkan membunuh Candida
albicans, jenis jamur yang sering menyebabkan infeksi pada
vagina manusia.
Bawang putih segar mengandung allicin dengan aroma khas, amat
bermanfaat melawan infeksi, ampuh membendung risiko
keracunan makanan, membantu melawan penggumpalan darah,
dan membunuh sel potensial kanker.
Allicin amat cepat menghilang jika bawang putih mengalami
proses pengawetan. Apabila memang perlu mengawetkan bawang
putih, sebaiknya rendam dalam air biasa bersuhu standar.
Kandungan allicin masih lebih terjaga daripada menggunakan
minyak sayur.
Kadar allicin menurun hingga setengahnya setelah enam hari
diawetkan dalam air. Sedangkan jika diawetkan menggunakan
minyak sayur, kandungan allicin merosot hingga setengahnya
hanya dalam hitungan beberapa jam. Kemampuan bawang putih
sebagai antibakteri menurun jika kadar allicin terjun bebas.
Peneliti Jepang membandingkan kandungan allicin pada bawang
putih yang diawetkan menggunakan air, alcohol dan minyak
sayur. Hasil penelitian yang dipublikasikan Journal of Agricultural
and Food Chemistry itu memperlihatkan bawang putih segar yang
digunakan sebagai bumbu masakan, kandungan allicin lebih
stabil disbanding metode pengawetan apapun.
Jadi, daripada membeli bawang putih botolan lebih baik
menghaluskan siung bawang putih segar. Lebih sehat dan
beraroma sedap.
Dalam kitab Al-Qanun fi Ath-Thibb, ahli kedokteran Islam Ibnu
Sina menuturkan, “Bawang merahadalah tumbuhan yang berkhasiat
menghilangkan penyakit balak(kulit berwarna putih karena
kehilangan pigmen). Berkhasiatjuga mengobati kerontokan rambut
bila digosok-gosokkan pada yangrontok tersebut. Bila dicampur
dengan air garam, larutan inimampu merontokkan kutil. Selain
itu airnya juga berfungsi sebagaipenyembuh luka-luka kotor. ”
Dalam sejarah pun tercatat bahwa bawang merah juga telah
menarik hati bangsa Israil. Disebutkan dalam tafsir Ibnu katsir
surat Al-Baqarah ayat 61 tentang apa-apa yang diminta oleh Bani
Israil kepada Nabi Musa as, Allah SWT berfirman,
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Hai Musa, kami tidak bisa
sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu
mohonkanlah untuk kami kepada Rabbmu, agar Dia mengeluarkan
bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu : sayurmayurnya,
ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan
bawang merahnya.” Musa berkata, “Maukah kamu mengambil
sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang baik ? pergilah kamu
ke suatu kota, pastilah kamu memperoleh apa yang kamu minta.”
(Al-Baqarah [2] : 61)
Allah SWT menyeru (kepada Bani Israil), “Hai Bani Israil,
ingatlah nikmat yang telah Aku anugerahkan kepada kalian,
berupa manna dan salwa sebagai makanan yang baik dan
bermanfaat, menyenangkan dan mudah diperoleh. Dan ingatlah
ketika kalian menolak dan merasa bosan dengan apa yang telah
Aku anugerahkan kepada kalian, serta meminta kepada Musa
untuk menggantinya dengan makanan-makanan hina yang berupa
sayur-sayuran dan sejenisnya. ”
Al-Hasan Al-Bashri mengatakan, “Maka mereka pun menolak
semuanya itu dan tidak tahan dengannya. Lalu mereka
menyebutkan gaya hidup yang mereka jalani, sebagai kaum yang
sangat gemar pada kacang adas, bawang merah, sayur-sayuran,
dan bawang putih. Mereka berkata, ‘Hai Musa, kami tidak bisa
bersabar (tahan) dengan satu jenis makanan saja. Sebab itu
mohonkan-lah untuk kami kepada Rabbmu agar Dia
mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi,
seperti: sayur-sayuran, ketimun, bawang putih, kacang adas, dan
bawang merahnya.’.”
Mereka mengatakan bahwa mereka tidak tahan terusmenerus
mengonsumsi satu jenis makanan, padahal mereka
makan manna dan salwa, namun karena makanan mereka tidak
pernah ganti dan berubah setiap harinya, maka dikatakan sebagai
satu makanan.
Bawang Merah Dalam Medis Modern
1. Mengurangi Risiko Kanker
Bawang merah ternyata mampu menangkal penyakit kanker.
Hal ini karena adanya senyawa sulfur dan flavonoid di dalamnya.
Flavonoid dipercayai mengurangi risiko kanker, penyakit jantung
dan kencing. Ini disebabkan flavonoid memang memiliki unsur
antikanker, antibakteri, antiviral, antialergi.
Dari penyelidikan terkini, bawang merah juga cukup efektif
memerangi sel kanker hati. Umbi yang nyaris tak pernah absen
sebagai bumbu masakan ini mengandung phenolic lebih banyak
dibandingkan bawang putih. Maka itu, bawang merah dapat
membantu proses detoksifikasi. Bawang merah mampu
mengeluarkan antikoagulan yang membantu pencairan darah. Ia
juga membantu fungsi otak sehingga mengurangi risiko penyakit
Alzheimer’s.
2. Mencegah Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus sering disebut orang awam kencing manis,
merupakan sejumlah gangguan yang memiliki ciri khas utama
tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes berarti “mengalir
terus” karena penderitanya selalu minum dan dalam jumlah
banyak, kemudian mengalir terus berupa urin alias kencing.
Sementara mellitus berarti “manis”, sebab urin penderitanya
mengandung glukosa alias gula darah yang berasa manis.
Pada dasarnya, DM disebabkan oleh hormon insulin
penderita yang tak mencukupi atau tidak efektif sehingga tak
dapat bekerja normal. Padahal, pada orang normal, insulin
mempunyai peran utama mengatur kadar gula dalam darah;
sekitar 60-120 mg/dl dalam keadaan puasa, dan di bawah 140
mg/dl pada dua jam sesudah makan.
Bawang merah sudah lama digunakan dalam ilmu
kedokteran sebagai obat diabetes. Di Eropa, Asia, dan Timur
Tengah, bawang merah mentah sudah lama dijadikan makanan
pilihan favorit untuk mengendalikan gula darah. Di Puerto Rico,
Kuba, dan Santo Domingo, bawang merah telah digunakan secara
luas sebagai obat tradisional untuk diabetes.
Para peneliti India melakukan pemberian bawang merah
dalam bentuk jus dan utuh sebanyak 25-200 gram pada subjek
yang ditelitinya. Dari hasil penelitian itu didapat bahwa makin
banyak bawang merah yang diberikan, makin besar gula darah
yang berkurang. Tak ada perbedaan antara bawang merah mentah
dan bawang merah yang telah direbus. Menurut teori tim peneliti,
bawang merah mempengaruhi metabolism gula dalam hati, atau
metabolism pelepasan insulin, dan mencegah perusakan insulin.
Allyl propyl disulfide dan allicin dalam bawang merah ternyata
mempunyai kemampuan hipoglikemia, menurunkan gula darah
dengan cara meningkatkan masa hidup (lifespan) insulin.
Sebenenarnya, sudah sejak tahun 1923 para ilmuwan
mendeteksi adanya depressor gula darah dalam bawang merah.
Baru pada sekitar tahun 1960, para peneliti berhasil mengisolasi
senyawa antidiabetes dari bawang merah yang bekerja mirip
seperti obat farmasi antidiabetes umum, tolbutamide. Cara kerja
tolbutamide ialah merangsang sintesis dan pengeluaran insulin.
3. Ampuh Cegah Resiko Jantung
Tim dari Institute of Food Research memusatkan penelitian
pada campuran quercetin, yang ditemukan dalam teh, bawang
merah, apel dan anggur merah. Studi atherosclerosis menguji
pengaruh kandungan yang diproduksi setelah quercetin diurai oleh
tubuh. Ternyata kandungan quercetin terbukti membantu
mencegah peradangan kronis yang dapat memicu pengentalan
arteri. Kandungan quercetin ini dapat diperoleh dengan
mengonsumsi 100 sampai dengan 200 gram bawang merah.
Pimpinan peneliti, Dr. Paul Kroon,
mengatakan, “Kita menguji kandungan
darah, karena hanya bagian ini yang
akan berhubungan dengan jaringan
tubuh manusia dan mempunyai
pengaruh pada kesehatan arteri.” Bridget
Aisbitt, seorang ahli nutrisi di The British
Nutrition Foundation, mengatakan,
“Peradangan adalah sebuah proses yang
penting untuk melapisi arteri yang dapat
menyebabkan penyakit jantung dan
stroke dan dalam studi ini mengisyaratkan mengapa makan
banyak buah dan sayuran dapat mengurangi risiko penyakit
jantung dan stroke ini.”
4. Menurunkan Kadar Kolesterol “Jahat” Darah
Senyawa allisin dan alliin dalam bawang merah bersifat
hipolipidemik, maksudnya dapat menurunkan kadar kolesterol
darah. Selain menurunkan kolesterol “jahat” LDL (Low Density
Lipoprotein), menurut Widjaja Kusuma (1999), mengonsumsi satu
siung bawang merah segar juga dapat meningkatkan kadar
kolesterol “baik” HDL (High Density Lipoprotein) sebesar 30%.
Senyawa ini juga berfungsi sebagai antiseptic, yang dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
5. Anti Radang
Flavonoid dalam bawang merah dikenal sebagai antiinflamasi
atau anti radang. Sehingga bawang merah dapat digunakan untuk
menyembuhkan radang hati (hepatitis), radang tenggorokan
(bronchitis) dan radang-radang yang lain. Selain antiinflamasi,
flavonoid juga berguna sebagai bahan antioksidan, bakterisida
(pembunuh bakteri), dan menurunkan kadar kolesterol jahat LDL
dalam darah.
Sejarah anggur tak luput dariperhatian manusia. Tercatatdalam sejarah bahwa sejak5000 tahun sebelum masehi,manusia telah memanfaatkanbuah hitammanis ini. DiMesir kuno, pengolahananggur sudah dikenal sejak
tahun 2500 SM. Buah yangtak kenal musim ini didugaberasal dari sekitar Armenia.
Mereka memanfaatkananggur sebagai buah danminuman.
Kata anggur sendiri sebenarnya merupakan serapan dari kata
angur, bahasa India atau Persia.
Anggur Dalam Bingkai Pengobatan Islam
Allah SWTpernah menyinggung buah hitam bulat ini dalam
beberapa ayat Al-Qur’an.
Dialah (Allah) yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk
kamu sekalian, sebagaiannya menjadi minuman dan sebagaiannya
(menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya)
kamu sekalian mengembalakan binatang ternakmu. Dia
menumbuhkan bagi kamu sekalian dengan air hujan itu tanamtanaman
: zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (An-Nahl [16]:10-
11)
Buah anggur juga disinggung oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah
dalam Ath-Thibbun Nabawi. Dalam bukunya tersebut Ibnul
Wayyim menerangkan manfaat buah anggur secara ringkas,
“Anggur merupakan buah yang paling baik dan paling banyak
manfaatnya. Dapat dimakan dalam keadaan basah dan kering,
masih hijau maupun masak. Anggur adalah buah bagi buahbuahan
yang lain, makanan pokok diantara makanan pokok yang
lain, sebagai obat bila dibandingkan dengan obat-obatan, dan
minuman apabila digabungkan dengan aneka minuman lainnya.”
Disebutkan oleh Dawud Al-Anthoki, bahwa di antara khasiat
buah anggur itu adalah membantu tubuh dalam mengikat unsurunsur
minyak dan lemak, sehingga meningkatkan kekuatan tubuh
dalam mengantisipasi melemahnya stamina tubuh dan menambah
ketahanan tubuh terhadap berbagai macam penyakit.
Kandungan Gizi Anggur
Menurut The George Mateljan Foundation, anggur dikenal
sebagai buah-buahan yang mempunyai nilai gizi yang sangat luar
biasa, terutama kandungan vitaminnya seperti vitamin C, vitamin
B1, vitamin B6, dan mineralnya seperti mango dan kalium.
Komponen Gizi
Kadar Per
100 Gram
Komponen Gizi
Kadar Per
100 Gram
Energi (kkak) 69 Tembaga (mg) 0,13
Protein (g) 0,72 Mangan (mg) 0,07
Lemak total (g) 0,16 Selenium (mg) 0,1
Karbohidrat (g) 18,1 Vitamin C (mg) 10,8
Serat total (g) 0,9 Thiamin (mg) 0,07
Gula total (g) 15,48 Riboflavin (mg) 0,07
Kalsium (mg) 10 Niacin (mg) 0,19
Besi (mg) 0,36 Vitamin B6 (mg) 0,09
Magnesium (mg) 7 Folate total (mkg) 2
Fosfor (mg) 20 Vitamin A (mg) 66
Kalium (mg) 191 Vitamin E (mg) 0,19
Natrium (mg) 2 Vitamin K (mkg) 14,6
Seng (mg) 0,07
Mangan sangat diperlukan tubuh dalam metabolism lemak,
pembentukan jaringan ikat dan tulang, serta sintesis energi,
sehingga membantu menjaga kestabilan gula di dalam darah.
Kandungan vitamin C pada anggur juga cukup tinggi, 10.8
mg per 100g buah. Vitamin C dikenal sebagai senyawa utama
tubuh yang dibutuhkan dalam berbagai proses penting, mulai dari
pembuatan Kolagen (protein berserat yang membentuk jarring ikat
pada tulang), pengangkutan lemak, pengangkut electron dari
berbagai reaksi enzimatik, pemacu gusi sehat, pengatur tingkat
kolesterol, serta pemicu imunitas, selai untuk penyembuhan luka
dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal.
Kebutuhan akan vitamin C pada perempuan dan pria dewasa
masing-masing adalah 75 dan 90 mg per hari.
Vitamin B6 dalam anggur sangat penting untuk otak agar
dapat berfungsi normal, membantu membentuk protein, hormone,
dan sel darah merah. Sedangkan kalium berfungsi mengendalikan
tekanan darah, terapi darah tinggi, membersihkan karbondioksida
di dalam darah dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan
membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh, sehingga
tubuh menjadi segar.
Ciri-ciri anggur yang layak untuk dikonsumsi:
1. Dompolan buah padat, ukuran buah seragam, buah masih
menempel erat pada tangkainya
2. Butiran buah gemuk (besar)
3. Rasanya sangat enak, manis, dan segar
4. Permukaan anggur yang baik adalah licin dan diselimuti
bedak pada kulitnya untuk melindungi dari sengatan
matahari langsung
Ciri-ciri anggur yang tidak layak :
1. Tangkai buah sudah mengering
2. Kulit keriput atau layu
3. Buah pecah, lecet, atau busuk
4. Terjadi perubahan warna (kusam)
5. Pangkal buah memucat
6. Timbul bercak
7. Terdapat jamur pada tangkai atau butiran buahnya
Anggur Dalam Medis Modern
1. Anggur menjaga jantung tetap sehat
Membiasakan diri makan anggur ternyata membuat jantung
tetap sehat. Flavonoid dalam anggur dapat mencegah oksidasi LDL
(kolesterol jahat) 20 kali lebih kuat daripada vitamin E, yang
selama ini dikenal sebagai antioksidan alami. Flavonoid
merupakan senyawa fitokimia yang memberikan warna ungu pada
buah anggur. Flavonoid terbukti mempunyai efek biologis yang
sangat kuat sebagai antioksidan, menghambat penggumpalan
keeping-keping sel darah, serta merangsang oksidasi nitrit yang
dapat melebarkan pembuluh darah.
Dalam majalah The American Journal of Clinical Nutrition
menyatakan mekanisme yang dilakukan oleh minuman anggur
terutama minuman anggur merah dapat memberikan dampak
positif bagi kesehatan jantung.
2. Antilelah dan Antivirus
Kandungan gula alami dalam anggur sangat tinggi, terutama
glukosa dan fruktosa, maka tak heran jika anggur berasa sangat
manis. Gula alami berkhasiat sebagai anti kelelahan dan
hipoglikemia.
Selain itu, anggur juga diyakini dapat membantu
penyembuhan berbagai jenis kanker dan sebagai obat antivirus.
Menurut hasil penelitian dua orang mikrobiologis dari Kanada
yang dipublikasikan dalam jurnal Applied and Environmental
Microbiology menunjukkan bahwa jus anggur dapat mencegah dan
mg per 100g buah. Vitamin C dikenal sebagai senyawa utama
tubuh yang dibutuhkan dalam berbagai proses penting, mulai dari
pembuatan Kolagen (protein berserat yang membentuk jarring ikat
pada tulang), pengangkutan lemak, pengangkut electron dari
berbagai reaksi enzimatik, pemacu gusi sehat, pengatur tingkat
kolesterol, serta pemicu imunitas, selai untuk penyembuhan luka
dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal.
Kebutuhan akan vitamin C pada perempuan dan pria dewasa
masing-masing adalah 75 dan 90 mg per hari.
Vitamin B6 dalam anggur sangat penting untuk otak agar
dapat berfungsi normal, membantu membentuk protein, hormone,
dan sel darah merah. Sedangkan kalium berfungsi mengendalikan
tekanan darah, terapi darah tinggi, membersihkan karbondioksida
di dalam darah dan memperlancar pengiriman oksigen ke otak dan
membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh, sehingga
tubuh menjadi segar.
Ciri-ciri anggur yang layak untuk dikonsumsi:
1. Dompolan buah padat, ukuran buah seragam, buah masih
menempel erat pada tangkainya
2. Butiran buah gemuk (besar)
3. Rasanya sangat enak, manis, dan segar
4. Permukaan anggur yang baik adalah licin dan diselimuti
bedak pada kulitnya untuk melindungi dari sengatan
matahari langsung
Ciri-ciri anggur yang tidak layak :
1. Tangkai buah sudah mengering
2. Kulit keriput atau layu
3. Buah pecah, lecet, atau busuk
4. Terjadi perubahan warna (kusam)
5. Pangkal buah memucat
6. Timbul bercak
7. Terdapat jamur pada tangkai atau butiran buahnya
Anggur Dalam Medis Modern
1. Anggur menjaga jantung tetap sehat
Membiasakan diri makan anggur ternyata membuat jantung
tetap sehat. Flavonoid dalam anggur dapat mencegah oksidasi LDL
(kolesterol jahat) 20 kali lebih kuat daripada vitamin E, yang
selama ini dikenal sebagai antioksidan alami. Flavonoid
merupakan senyawa fitokimia yang memberikan warna ungu pada
buah anggur. Flavonoid terbukti mempunyai efek biologis yang
sangat kuat sebagai antioksidan, menghambat penggumpalan
keeping-keping sel darah, serta merangsang oksidasi nitrit yang
dapat melebarkan pembuluh darah.
Dalam majalah The American Journal of Clinical Nutrition
menyatakan mekanisme yang dilakukan oleh minuman anggur
terutama minuman anggur merah dapat memberikan dampak
positif bagi kesehatan jantung.
2. Antilelah dan Antivirus
Kandungan gula alami dalam anggur sangat tinggi, terutama
glukosa dan fruktosa, maka tak heran jika anggur berasa sangat
manis. Gula alami berkhasiat sebagai anti kelelahan dan
hipoglikemia.
Selain itu, anggur juga diyakini dapat membantu
penyembuhan berbagai jenis kanker dan sebagai obat antivirus.
Menurut hasil penelitian dua orang mikrobiologis dari Kanada
yang dipublikasikan dalam jurnal Applied and Environmental
Microbiology menunjukkan bahwa jus anggur dapat mencegah dan
membantu penyembuhan beberapa penyakit infeksi virus, seperti
influenza, polio, dan herpes simpleks tipe I. Hal itu karena
konsentrasi tanin dalam buah anggur yang sangat potensial untuk
membunuh dan menonaktifkan virus penyebab penyakit.
3. Penumpas Kanker
Anggur terbukti dapat membantu kaum perempuan dalam
mencegah sakit akibat pengobatan kanker payudara. Para dokter
di Institute of Cancer Research membuktikan bahwa antioksidan
yang terkandung dalam anggur dapat melindungi tubuh dari
radiasi fibrosis, yakni pengerasan jaringan di sekitar payudara
akibat radioterapi yang rasanya sangat menyakitkan. Kondisi ini
dialami oleh ribuan perempuan di seluruh dunia setiap tahunnya.
Para dokter belum mengetahui apa yang menyebabkan
radiasi fibrosis. Mereka menduga hal ini disebabkan oleh radikal
bebas yang dilepaskan selama radio terapi. Radikal bebas ini
bahkan dapat merusak DNA.
Penelitian Shiuan Chen, PhD, dari Beckman Research
Institute of The City of Hope, melaporkan bahwa jus anggur
berhasil menekan pertumbuhan sel kanker dengan mencegah
sintesis hormon estrogen yang berperan besar dalam
perkembangan kanker payudara. Melalui tes laboratorium, jus
anggur terbukti mampu menghentikan produksi hormon estrogen
dalam sel. Penelitian terakhir menggunakan tikus yang dialami sel
tumor menunjukkan bahwa tikus yang diberi 0,5 ml jus anggur
selama lima minggu, ukuran tumornya hanya sepertiga dari tikus
yang tidak diberi jus anggur.
Menurut penelitian Agricultural Research Service, US
Deparment of Agriculture, kandungan ptrestilbene pada buah
anggur menunjukkan daya hambat yang kuat melawan kanker
payudara dalam sel. Para ilmuwan Prancis juga menemukan
bahwa pada anggur merah terdapat acutimissin A yang dapat
menghambat enzim yang membantu terbentuknya sel kanker.
Fred Wortman dari Georgia memiliki pengalaman menarik
ketika mengobati kanker ususnya dengan jus anggur.
Pengalamannya tersebut dipublikasikan di media The
Independence. Dia menjelaskan pengobatan itu dilakukan dengan
minum jus anggur (dark concord) di pagi hari dan tidak makan
apa-apa sampai siang hari. Minum beberapa teguk setiap 10
sampai 15 menit sekali. Setelah pukul 12 siang, makan seperti
biasa. Tapi tidak makan apa-apa setelah pukul 8 malam. Karena
makanan dapat menghilangkan zat-zat penyembuh yang
terkandung dalam anggur. Dia melakukan hal ini setiap hari
sampai sekitar dua minggu dalam satu bulan. Pengobatan dengan
anggur dark concord ini dilaporkan efektif hampir 100 persen.
4. Senjata ampuh menangkal stroke
Selain menghambat produksi ET 1, sebuah publikasi yang
dikeluarkan oleh The North Eastern Ohio Universities College of
Medicine melaporkan bahwa resveratrol pada anggur juga sangat
bermanfaat untuk menghambat angiotensin II. Angiotensin II
dapat mengakibatkan efek negatif pada jantung karena menyekresi
kolagen, sehingga dapat mereduksi kemampuan jantung
memompa darah.
Sebuah publikasi pada Journal of Agricultural of Food
Chemistry April 2006, menunjukkan bahwa resveratrol pada
anggur dapat meningkatkan aliran darah ke otak hingga 30
persen, sehingga dapat mereduksi risiko penyakit stroke.
Resveratrol juga bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker.
5. Tidur pun jadi pulas
Anggur sangat baik bagi mereka yang mengalami sulit tidur.
Sebuah penelitian di Italia menunjukkan bahwa pada anggur
terdapat melatonin, suatu hormon yang dikenal bisa membantu
mengatur jam biologis manusia. Hormon melatonin umumnya
akan muncul di malam hari, sehingga mengantarkan orang untuk
tertidur pulas.
Makanlah Dengan Kulit dan Bijinya!
Jika Anda mengonsumsi buah
anggur, makan dengan kulit dan bijinya.
Bukan tanpa alas an karena di dalam biji
buah anggur ternyata mengandung zat
antioksidan pycnogenol. Senyawa yang
berfungsi sebagai penguat Kolagen dan
meningkatkan fungsi pembuluh darah.
Senyawa ini juga bersifat antiaging
sehingga proses penuaan dapat dihambat
karena keampuhannya memperlambat
mutasi sel. Beda cerita dengan manfaat
kulit anggur.
Di dalam kulit anggur kaya akan
kandungan flavonoid. Peran flavonoid
dalam tubuh adalah merawat dan
influenza, polio, dan herpes simpleks tipe I. Hal itu karena
konsentrasi tanin dalam buah anggur yang sangat potensial untuk
membunuh dan menonaktifkan virus penyebab penyakit.
3. Penumpas Kanker
Anggur terbukti dapat membantu kaum perempuan dalam
mencegah sakit akibat pengobatan kanker payudara. Para dokter
di Institute of Cancer Research membuktikan bahwa antioksidan
yang terkandung dalam anggur dapat melindungi tubuh dari
radiasi fibrosis, yakni pengerasan jaringan di sekitar payudara
akibat radioterapi yang rasanya sangat menyakitkan. Kondisi ini
dialami oleh ribuan perempuan di seluruh dunia setiap tahunnya.
Para dokter belum mengetahui apa yang menyebabkan
radiasi fibrosis. Mereka menduga hal ini disebabkan oleh radikal
bebas yang dilepaskan selama radio terapi. Radikal bebas ini
bahkan dapat merusak DNA.
Penelitian Shiuan Chen, PhD, dari Beckman Research
Institute of The City of Hope, melaporkan bahwa jus anggur
berhasil menekan pertumbuhan sel kanker dengan mencegah
sintesis hormon estrogen yang berperan besar dalam
perkembangan kanker payudara. Melalui tes laboratorium, jus
anggur terbukti mampu menghentikan produksi hormon estrogen
dalam sel. Penelitian terakhir menggunakan tikus yang dialami sel
tumor menunjukkan bahwa tikus yang diberi 0,5 ml jus anggur
selama lima minggu, ukuran tumornya hanya sepertiga dari tikus
yang tidak diberi jus anggur.
Menurut penelitian Agricultural Research Service, US
Deparment of Agriculture, kandungan ptrestilbene pada buah
anggur menunjukkan daya hambat yang kuat melawan kanker
payudara dalam sel. Para ilmuwan Prancis juga menemukan
bahwa pada anggur merah terdapat acutimissin A yang dapat
menghambat enzim yang membantu terbentuknya sel kanker.
Fred Wortman dari Georgia memiliki pengalaman menarik
ketika mengobati kanker ususnya dengan jus anggur.
Pengalamannya tersebut dipublikasikan di media The
Independence. Dia menjelaskan pengobatan itu dilakukan dengan
minum jus anggur (dark concord) di pagi hari dan tidak makan
apa-apa sampai siang hari. Minum beberapa teguk setiap 10
sampai 15 menit sekali. Setelah pukul 12 siang, makan seperti
biasa. Tapi tidak makan apa-apa setelah pukul 8 malam. Karena
makanan dapat menghilangkan zat-zat penyembuh yang
terkandung dalam anggur. Dia melakukan hal ini setiap hari
sampai sekitar dua minggu dalam satu bulan. Pengobatan dengan
anggur dark concord ini dilaporkan efektif hampir 100 persen.
4. Senjata ampuh menangkal stroke
Selain menghambat produksi ET 1, sebuah publikasi yang
dikeluarkan oleh The North Eastern Ohio Universities College of
Medicine melaporkan bahwa resveratrol pada anggur juga sangat
bermanfaat untuk menghambat angiotensin II. Angiotensin II
dapat mengakibatkan efek negatif pada jantung karena menyekresi
kolagen, sehingga dapat mereduksi kemampuan jantung
memompa darah.
Sebuah publikasi pada Journal of Agricultural of Food
Chemistry April 2006, menunjukkan bahwa resveratrol pada
anggur dapat meningkatkan aliran darah ke otak hingga 30
persen, sehingga dapat mereduksi risiko penyakit stroke.
Resveratrol juga bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker.
5. Tidur pun jadi pulas
Anggur sangat baik bagi mereka yang mengalami sulit tidur.
Sebuah penelitian di Italia menunjukkan bahwa pada anggur
terdapat melatonin, suatu hormon yang dikenal bisa membantu
mengatur jam biologis manusia. Hormon melatonin umumnya
akan muncul di malam hari, sehingga mengantarkan orang untuk
tertidur pulas.
Makanlah Dengan Kulit dan Bijinya!
Jika Anda mengonsumsi buah
anggur, makan dengan kulit dan bijinya.
Bukan tanpa alas an karena di dalam biji
buah anggur ternyata mengandung zat
antioksidan pycnogenol. Senyawa yang
berfungsi sebagai penguat Kolagen dan
meningkatkan fungsi pembuluh darah.
Senyawa ini juga bersifat antiaging
sehingga proses penuaan dapat dihambat
karena keampuhannya memperlambat
mutasi sel. Beda cerita dengan manfaat
kulit anggur.
Di dalam kulit anggur kaya akan
kandungan flavonoid. Peran flavonoid
dalam tubuh adalah merawat dan
penyumbahan sehingga risiko stroke dan darah tinggi bisa
dihindari. Seperti riset yang dilakukan Jhon D. Folts, PhD dari
University of Winconsin Medical School. Dalam temuannya
terungkap, flavonoid anggur memiliki antioksidan yang lebih besar
dibandingkan Vitamin C. Anggur juga tinggi kandungan mineral
kalium. Mineral ini mampu mengontrol tekanan darah tinggi dan
mencegah serangan stroke.
Tapi hati-hati, sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum
memakannya, karena sebagian besar buah-buahan yang dijual
sudah terkontaminasi pestisida.
6. Mencegah kerusakan gigi
Keistimewaan anggur tidak berhenti sampai disini, jika Anda
membuat jus anggur pasti akan berubah warna menjadi
kehitaman karena senyawa tannin. Tannin daam anggur mampu
mencegah kerusakan gigi. Selain itu tannin juga mampu
menghancurkan hidrokarbon, senyawa penyebab kanker yang
disebabkan asap rokok.
***
2. Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
Bawang merah sudah dikenal
manusia sebagai bumbu dapur
sejak berabad-abad yang lalu. Dari
berbagai penelusuran literatur
menunjukkan bahwa zaman I dan
II Dinasti (3200–2700SM) bangsa
Mesir sering melukiskannya pada
patung dan tugu-tugu mereka.
Bahkan konon para pekerja
dan petani di zaman Mesir kuno
biasa mengonsumsi bawang merah
sebagai makanan utama. Rasanya
yang khas memang cocok untuk
bumbu masakan.z
Bawang merah termasuk herba semusim. Memiliki warna
umbi merah keputihan, berakar serabut dan tidak berbatang.
Umbi terbentuk berlapis yang menebal dan berdaging. Bawang
merah dibudidayakan pada dataran rendah sampai 1.300 m di
atas permukaan laut, pada daerah lembab dan cukup air. Bagian
yang dimanfaatkan adalah umbinya yang berbentuk lapisan. Umbi
bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau
talas, ia hanya pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang
yang berubah bentuk dan fungsinya, membesar dan akhirnya
membentuk umbi berlapis. Selain bumbu masak, bawang merah
juga dikenal sebagai tanaman herbal.
Kandungan Kimia Bawang Merah
Bawang memang kerap dijauhi sebagian orang karena
dianggap memicu bau tak sedap. Tapi orang-orang tua justru
menganggap bawang merah mampu mengobati banyak penyakit.
Jika anak kecil demam misalnya, orang di desa lebih
mempercayakan terapi pengobatan dengan kompres gerusan
bawang merah.
Bisa jadi memang langkah itu tepat, sebab secara klinis
bawang merah mengandung sejumlah senyawa yang mampu
mengobati beberapa penyakit.
Zat-zat kimia yang bermanfaat dalam bawang merah sangat
banyak, diantaranya minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin,
dihidroaliin, flavonglikosida, kuersetin, saponin, peptide,
fitohormon, vitamin, flavonoid, sulfur dan zat pati. Untuk lebih
lengkapnya berikut daftar nutrisi bawang merag per 100 gram.
Unsur Kadar Unsur Kadar
Kalsium 20 mg Protein 1,16 gms
Lemak 0,16 gms Karbohidrat 8,63 g
Fiber/serat 1,8 g Vitamin K 62 UI
Thiamin (Vitamin B1) 0,042 mg Riboflavin (Vitamin B2) 0,02 mg
Magnesium 10 mg Kalium (potassium) 157 mg
Copper/tembaga 0,06 mg Besi 0,22 mg
Zinc 0,19 mg Vitamin E 0,130 mg
Vitamin B6 0,116 mg Vit. C Asam Askorbat 6,4 mg
dihindari. Seperti riset yang dilakukan Jhon D. Folts, PhD dari
University of Winconsin Medical School. Dalam temuannya
terungkap, flavonoid anggur memiliki antioksidan yang lebih besar
dibandingkan Vitamin C. Anggur juga tinggi kandungan mineral
kalium. Mineral ini mampu mengontrol tekanan darah tinggi dan
mencegah serangan stroke.
Tapi hati-hati, sebaiknya dicuci terlebih dahulu sebelum
memakannya, karena sebagian besar buah-buahan yang dijual
sudah terkontaminasi pestisida.
6. Mencegah kerusakan gigi
Keistimewaan anggur tidak berhenti sampai disini, jika Anda
membuat jus anggur pasti akan berubah warna menjadi
kehitaman karena senyawa tannin. Tannin daam anggur mampu
mencegah kerusakan gigi. Selain itu tannin juga mampu
menghancurkan hidrokarbon, senyawa penyebab kanker yang
disebabkan asap rokok.
***
2. Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
Bawang merah sudah dikenal
manusia sebagai bumbu dapur
sejak berabad-abad yang lalu. Dari
berbagai penelusuran literatur
menunjukkan bahwa zaman I dan
II Dinasti (3200–2700SM) bangsa
Mesir sering melukiskannya pada
patung dan tugu-tugu mereka.
Bahkan konon para pekerja
dan petani di zaman Mesir kuno
biasa mengonsumsi bawang merah
sebagai makanan utama. Rasanya
yang khas memang cocok untuk
bumbu masakan.z
Bawang merah termasuk herba semusim. Memiliki warna
umbi merah keputihan, berakar serabut dan tidak berbatang.
Umbi terbentuk berlapis yang menebal dan berdaging. Bawang
merah dibudidayakan pada dataran rendah sampai 1.300 m di
atas permukaan laut, pada daerah lembab dan cukup air. Bagian
yang dimanfaatkan adalah umbinya yang berbentuk lapisan. Umbi
bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau
talas, ia hanya pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang
yang berubah bentuk dan fungsinya, membesar dan akhirnya
membentuk umbi berlapis. Selain bumbu masak, bawang merah
juga dikenal sebagai tanaman herbal.
Kandungan Kimia Bawang Merah
Bawang memang kerap dijauhi sebagian orang karena
dianggap memicu bau tak sedap. Tapi orang-orang tua justru
menganggap bawang merah mampu mengobati banyak penyakit.
Jika anak kecil demam misalnya, orang di desa lebih
mempercayakan terapi pengobatan dengan kompres gerusan
bawang merah.
Bisa jadi memang langkah itu tepat, sebab secara klinis
bawang merah mengandung sejumlah senyawa yang mampu
mengobati beberapa penyakit.
Zat-zat kimia yang bermanfaat dalam bawang merah sangat
banyak, diantaranya minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin,
dihidroaliin, flavonglikosida, kuersetin, saponin, peptide,
fitohormon, vitamin, flavonoid, sulfur dan zat pati. Untuk lebih
lengkapnya berikut daftar nutrisi bawang merag per 100 gram.
Unsur Kadar Unsur Kadar
Kalsium 20 mg Protein 1,16 gms
Lemak 0,16 gms Karbohidrat 8,63 g
Fiber/serat 1,8 g Vitamin K 62 UI
Thiamin (Vitamin B1) 0,042 mg Riboflavin (Vitamin B2) 0,02 mg
Magnesium 10 mg Kalium (potassium) 157 mg
Copper/tembaga 0,06 mg Besi 0,22 mg
Zinc 0,19 mg Vitamin E 0,130 mg
Vitamin B6 0,116 mg Vit. C Asam Askorbat 6,4 mg
Istilah herbal biasanya dikaitkan dengan tumbuh-tumbuhan
yang tidak berkayu atau tanaman yang bersifat perdu. Dalam
dunia pengobatan, istilah herbal memiliki makna yang lebih luas,
yaitu segala jenis tumbuhan dan seluruh bagian-bagiannya yang
mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat dipakai
sebagai obat (therapeutic). Misalnya Mengkudu Hutan (Morinda
citrifolia) yang mengandung Morindin, bahan aktif anti kanker;
Pegagan (Centela asiatica) yang mengandung Asiaticoside yang
berguna untuk masalah kulit dan meningkatkan IQ.
Mengapa Memilih Obat Herbal?
Selama ini banyak orang memilih untuk mengonsumsi obat
herbal karena menganggap bahwa obat herbal lebih aman
daripada obat sintesis. Selain itu, obat herbal minim efek samping
dan dari sisi kekayaan alam Indonesia, obat herbal sangat mudah
dicari. Sehingga jika dikonsumsi dalam jangka panjang tidak akan
menimbulkan komplikasi dalam tubuh.
Namun demikian, dalam perkembangannya sering dijumpai
ketidaktepatan peracikan obat herbal karena kesalahan informasi.
Juga adanya anggapan yang keliru terhadap obat herbal dan cara
penggunaannya, sehingga dalam beberapa kasus menimbulkan
efek samping.
Ada beberapa jenis tanaman obat yang memiliki khasiat
hampir serupa bahkan dinyatakan sama. Sebaliknya untuk
indikasi tertentu diperlukan beberapa jenis tanaman obat yang
memiliki efek farmakologis saling mendukung satu sama lain.
Walaupun demikian, karena sesuatu hal maka pada beberapa
kasus ditemukan penggunaan tanaman obat tunggal untuk tujuan
pengobatan tertentu. Hal ini akan berakibat fatal karena obat
herbal tersebut akan bereaksi negatif terhadap tubuh kita. Sebagai
contoh:
Daun Seledri/apium graviolens telah diteliti dan terbukti
mampu menurunkan tekanan darah, tetapi pada
penggunaannya harus berhati-hati karena pada dosis
berlebih (over dosis) dapat menurunkan tekanan darah
secara drastis sehingga jika penderita tidak tahan dapat
menyebabkan syok. Oleh karena itu dianjurkan agar jangan
mengonsumsi lebih dari satu gelas perasan seledri untuk
sekali minum.
Mentimun, takaran yang diperbolehkan tidak lebih dari 2
buah besar untuk sekali makan.
Gambir, untu menghentikan diare, tetapi penggunaan lebih
dari satu ibu jari bukan sekedar menghentikan diare bahkan
akan menimbulkan kesulitan buang air besar selama
berhari-hari.
Minyak jarak (Oleum recini) digunakan untuk mengobati
urus-urus, jika penggunaannya tidak terukur akan
menyebabkan iritasi saluran pencernaan.
Keji beling (Strobilantus crispus) digunakan untuk mengobati
batu ginjal, jika pemakaian melebihi 2 garam serbuk (sekali
minum) bisa menimbulkan iritasi saluran kemih.
Dalam pemeriksaan laboratorium pada beberapa pasien yang
mengonsumsi Keji Beling untuk mengobati batu ginjal dinyatakan
bahwa dalam urinnya ditemukannya adanya sel-sel darah merah
(dalam jumlah) melebihi batas normal. Hal ini sangat
dimungkinkan karena daun Keji Beling merupakan diuretik kuat
sehingga dapat menimbulkan iritasi pada saluran kemih.
Akan lebih tepat bagi mereka jika menggunakan daun Kumis
Kucing (Ortosiphon stamineus) yang efek diuretiknya lebih ringan
dan dikombinasikan dengan daun Tempuyung (Sonchus arvensis)
yang tidak mempunyai efek diuretik kuat tetapi dapat melarutkan
batu ginjal berkalsium.
Obat herbal yang berasal dari tanaman obat akan bermanfaat
jika digunakan dengan cara:
1. Ketepatan takaran/dosis,
2. Ketepatan waktu penggunaan,
3. Ketepatan cara penggunaan,
4. Ketepatan pemilihan bahan secara benar,
5. Ketepatan pemilihan tanaman obat atau ramuan obat herbal
untuk indikasi tertentu.
b. Kelebihan dan Kelemahan Obat Herbal
Tidak ada metode
pengobatan apa pun yang
sempurna tanpa adanya
kelemahan atau kekurangan.
Tetapi dengan sikap objektif;
memahami kekurangan suatu
metode pengobatan justru
merupakan langkah positif
terhadap perbaikan suatu
metode tersebut.
Dengan mengetahui kekurangan, diharapkan akan muncul upayaupaya
untuk mengantisipasi sehingga menjadi lebih baik.
Lain halnya jika kekurangan terus-menerus ditutupi, justru
akan membuat metode pengobatan tersebut tidak akan mengalami
perkembangan dan perbaikan. Sehingga ketika dijumpai suatu
masalah maka tidak akan bisa melakukan langkah antisipasi
untuk mengatasinya.
Metode yang berasal dari Negara-negara Barat banyak
mendominasi dunia medis. Hal ini disebabkan perkembangan
metode pengobatan banyak berasal dari ahli-ahli yang ada di
Negara tersebut. Sementara untuk metode pengobatan yang lain
masih dianggap kurang berkembang karena sedikitnya orang yang
tertarik mendalaminya atau sedikitnya orang yang berobat dengan
metode tersebut.
Seiring berkembangnya zaman, pemikiran-pemikiran yang
didasari ketidakpuasan atas metode pengobatan medis Barat
mulai muncul. Akibatnya metode alternative semakin berkembang
dan ikut menambah porsi peranannya dalam pengobatan. Rasa
tidak puas dari metode pengobatan medis Barat biasanya
disebabkan,
1. Adanya beberapa penyakit yang sama sekali tidak bisa
diobati dengan metode pengobatan medis. Hal inilah yang
membuat seseorang harus mencari metode alternative yang
diyakini bisa memberikan pengobatan.
2. Pada beberapa penyakit memerlukan biaya pengobatan yang
mahal sehingga hanya orang-orang tertentu yang bisa
memanfaatkannya.
3. Pada beberapa kasus pengobatan secara medis lebih rumit
dan memerlukan prosedur yang ketat–mungkin juga
birokrasi yang berbelit-belit sehingga kadang-kadang
membuat kelelahan sebelum tujuan pengobatan itu tercapai
dan pembengkalan biaya pengobatan.
4. Efek samping yang muncul relative lebih berbahaya sehingga
membutuhkan pengawasan yang lebih ketat.
5. Pada beberapa penyakit memerlukan cara-cara pengobatan
yang dianggap menakutkan, seperti operasi/pembedahan,
radiasi, kemoterapi dan lain-lain.
6. Karena metode ini berasal dari Negara-negara Barat maka
beberapa kelompok muslim ada yang kurang bisa
menerimanya.
Kelebihan medis dibanding dengan pengobatan alternatif
diantaranya adalah:
1. Saat ini merupakan metode pengobatan terhadap suatu
penyakit yang paling luas secukupnya.
2. Mempunyai efek terapi yang cepat sehingga sesuai untuk
mengobati penyakit-penyakit yang bersifat emergency (gawat
darurat).
3. Mempunyai berbagai macam teori-teori tentang kesehatan
yang paling banyak digunakan pada saat ini dan mudah
untuk disebarkan.
4. Mempunyai tempat pelayanan pengobatan yang luas dan
menjangkau sampai daerah-daerah sulit.
5. Mempunyai sistem pengajaran yang lebih fleksibel dan efektif
melalui berbagai lembaga pendidikan sehingga bisa mudah
disebarluaskan.
6. Menggunakan metode penelitian yang lebih rinci dan detail
terhadap suatu produk obat atau cara pengobatan secara
ilmiah sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
7. Menggunakan izin resmi dari pemerintahan terkait praktek
pengobatannya sehingga lebih bisa dipertanggungjawabkan.
Beberapa kelebihan metode alternatif herbal dibanding metode
medis :
1. Relatif aman dari efek samping untuk dikonsumsi dalam
jangka waktu lama.
2. Sesuai untuk gangguan kesehatan terutama penyakit kronik
dan degeneratif seperti hipertensi, kencing manis, rematik,
asma, penyebaran sel-sel kanker, dan lain-lain.
3. Metode herbal menggunakan unsur-unsur obat yang lebih
alami sehingga diharapkan tubuh lebih mudah untuk
menerima dan bisa menolerirnya.
4. Bisa menyembuhkan beberapa penyakit tertentu yang tidak
bisa diobati dengan cara medis.
5. Mengandung motivasi psikis, keyakinan, kepasrahan yang
tinggi sehingga dapat meningkatkan semangat dalam berobat
untuk mencapai kesembuhan.
Bagaimana Nabi Memilih Obat?
Dalam pengobatan, Nabi SAW biasa mengobati dirinya
sendiri, selain itu Nabi juga memerintahkan orang lain untuk
melakukan pengobatan sendiri. Beliau menyuruh hal ini kepada
keluarga dan juga para sahabatnya. Nabi dan para sahabat tidak
terbiasa menggunakan obat-obatan kimia yang biasa disebut
Eqrobadjin (farmasi). Kebanyakan obat yang mereka gunakan
adalah makanan sehat alami. Terkadang makanan sehat tersebut
dicampurkan dengan makanan lain sebagai pelarut atau
pengemulsi. Penambahan ini sejatinya bertujuan untuk
menghilangkan bentuk aslinya yang kasar, dan juga untuk
menambah khasiat antar makanan tersebut. Obat-obatan seperti
ini juga sudah digunakan di berbagai Negara pada zaman dahulu.
Kalangan medis juga sepakat bahwa selama penggunaan
makanan sehat sudah cukup untuk digunakan dalam pengobatan
maka tidak perlu menggunakan obat tambahan. Selama bisa
menggunakan obat-obatan sederhana tidak perlu menggunakan
obat-obatan kimia (sintetik). Mereka menegaskan, ‘‘Setiap penyakit
yang masih bisa diatasi dengan makanan sehat dan pencegahan,
tidak memerlukan obat-obatan.’’ Hal ini bukan berarti menafikan
khasiat obat konvensional (sintetik), hanya saja ada beberapa
kelebihan obat herbal yang tidak dimiliki obat-obatan sintetik.
Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati
Menurut penuturan dari dr. Joseph Novaks, anggota senior
American Medical Association bahwa tubuh manusa tidak pernah
didesain untuk menjadi sakit. Allah membekali manusia dengan
system sekuriti yang cukup tangguh untuk menangkal segala
bentuk ancaman bagi tubuh yang dating dari daam tubuh sendiri
seperti sel-sel yang telah tua dan berpotensi menjadi
keganasan/kanker dan ancaman dari luar yaitu lingkungan
berupa mikroorganisme dan bahan-bahan lainnya.
Sekuriti itu adalah sistem imunitas tubuh, merupakan
semua mekanisme yang digunakan untuk mempertahankan
keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang
ditimbulkan oleh berbagai bahan dari lingkungan hidup. Sistem
keamanan tubuh yang berupa “respons imun” diperlukan untuk
tiga hal yaitu:
1. Pertahankan ditujukan untuk infeksi mikroorganisme,
2. Homeostasis (keseimbangan tubuh), mengeliminasi komponen
tubuh yang sudah tua,
Dalam pengobatan, Nabi SAW biasa mengobati dirinya
sendiri, selain itu Nabi juga memerintahkan orang lain untuk
melakukan pengobatan sendiri. Beliau menyuruh hal ini kepada
keluarga dan juga para sahabatnya. Nabi dan para sahabat tidak
terbiasa menggunakan obat-obatan kimia yang biasa disebut
Eqrobadjin (farmasi). Kebanyakan obat yang mereka gunakan
adalah makanan sehat alami. Terkadang makanan sehat tersebut
dicampurkan dengan makanan lain sebagai pelarut atau
pengemulsi. Penambahan ini sejatinya bertujuan untuk
menghilangkan bentuk aslinya yang kasar, dan juga untuk
menambah khasiat antar makanan tersebut. Obat-obatan seperti
ini juga sudah digunakan di berbagai Negara pada zaman dahulu.
Kalangan medis juga sepakat bahwa selama penggunaan
makanan sehat sudah cukup untuk digunakan dalam pengobatan
maka tidak perlu menggunakan obat tambahan. Selama bisa
menggunakan obat-obatan sederhana tidak perlu menggunakan
obat-obatan kimia (sintetik). Mereka menegaskan, ‘‘Setiap penyakit
yang masih bisa diatasi dengan makanan sehat dan pencegahan,
tidak memerlukan obat-obatan.’’ Hal ini bukan berarti menafikan
khasiat obat konvensional (sintetik), hanya saja ada beberapa
kelebihan obat herbal yang tidak dimiliki obat-obatan sintetik.
Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati
Menurut penuturan dari dr. Joseph Novaks, anggota senior
American Medical Association bahwa tubuh manusa tidak pernah
didesain untuk menjadi sakit. Allah membekali manusia dengan
system sekuriti yang cukup tangguh untuk menangkal segala
bentuk ancaman bagi tubuh yang dating dari daam tubuh sendiri
seperti sel-sel yang telah tua dan berpotensi menjadi
keganasan/kanker dan ancaman dari luar yaitu lingkungan
berupa mikroorganisme dan bahan-bahan lainnya.
Sekuriti itu adalah sistem imunitas tubuh, merupakan
semua mekanisme yang digunakan untuk mempertahankan
keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang
ditimbulkan oleh berbagai bahan dari lingkungan hidup. Sistem
keamanan tubuh yang berupa “respons imun” diperlukan untuk
tiga hal yaitu:
1. Pertahankan ditujukan untuk infeksi mikroorganisme,
2. Homeostasis (keseimbangan tubuh), mengeliminasi komponen
tubuh yang sudah tua,
3. Pengawasan, menghancurkan sel-sel yang bermutasi, terutama
yang menjadi ganas.
Maka sebenarnya tubuh itu didesain untuk sehat, tidak
untuk sakit. Maka sebaiknya apa pun pengobatan, sebenarnya
pencegahan tetap lebih baik, karena pencegahan berarti
menghilangkan sebab timbulnya penyakit itu sendiri.
Dalam buku Thibbun Nabawi, Ibnu Qayyim membagi
tindakan pencegahan terhadap penyakit menjadi dua macam,
yaitu pencegahan dari hal-hal yang dapat menimbulkan sakit, dan
dari hal-hal yang memperparah penyakit yang sudah ada,
sehingga penyakitnya tidak bertambah parah.
Cara yang pertama disebut pencegahan penyakit bagi orang
sehat. Sedangkan cara yang kedua adalah tindakan preventif bagi
orang sakit. Kalau orang sakit mampu melakukan tindakan
preventif, maka penyakitnya bisa dicegah agar tidak semakin
parah, sehingga ia bisa meningkatkan stamina untuk mengusir
penyakit tersebut.
Secara tersirat, Allah telah menjelaskan hal ini dalam salah
satu firman-Nya,
Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan, atau kembali dari
tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu
tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang
baik (bersih)…. (Al-maidah [5]:6)
Dalam ayat ini, orang sakit dicegah menggunakan air saat
wudhu, karena air – pada kasus penyakit tertentu – bisa
membahayakan kesehatan tubuhnya. Berarti pencegahan
terhadap sebab-sebab timbulnya penyakit atau sesuatu yang
menyebabkan penyakit bertambah parah sangat ditekankan.
Kesimpulannya, pencegahan itu adalah obat terbaik terhadap
penyakit, bisa mencegah timbulnya penyakit atau setidaknya
mencegah agar penyakit itu tidak semakin parah dan melebar.
Kadangkala seseorang menginginkan sesuatu yang
sebenarnya dilarang karena akan semakin memperparah sakitnya.
Dalam hal ini menurut Ibnul Qayyim tidak mengapa diberikan
dengan beberapa catatan. Hal ini diperbolehkan jika si sakit betulbetul
menginginkannya. Makanan yang dilarang tersebut (karena
akan memperparah penyakit) boleh dikonsumsi asal sedikit dan
dalam takaran yang mampu dicerna dengan baik.
Hal itu tidak akan berbahaya, bahkan akan berguna. Karena
kondisi tubuh dan lambung akan saling terikat oleh rasa suka dan
senang, keduanya akan secara kooperatif menghalau hal-hal yang
dikhawatirkan bahayanya. Bisa jadi, akan lebih berguna daripada
mengonsumsi obat yang tidak disukai oleh pasien. Dalam hal ini
menurut Ibnul Qayyim bahwa penyembuhan itu tidak semata
dipengaruhi oleh faktor obat, namun faktor psikis dan diterimanya
obat oleh tubuh juga memiliki pengaruh penting pada kesehatan
yang menjadi ganas.
Maka sebenarnya tubuh itu didesain untuk sehat, tidak
untuk sakit. Maka sebaiknya apa pun pengobatan, sebenarnya
pencegahan tetap lebih baik, karena pencegahan berarti
menghilangkan sebab timbulnya penyakit itu sendiri.
Dalam buku Thibbun Nabawi, Ibnu Qayyim membagi
tindakan pencegahan terhadap penyakit menjadi dua macam,
yaitu pencegahan dari hal-hal yang dapat menimbulkan sakit, dan
dari hal-hal yang memperparah penyakit yang sudah ada,
sehingga penyakitnya tidak bertambah parah.
Cara yang pertama disebut pencegahan penyakit bagi orang
sehat. Sedangkan cara yang kedua adalah tindakan preventif bagi
orang sakit. Kalau orang sakit mampu melakukan tindakan
preventif, maka penyakitnya bisa dicegah agar tidak semakin
parah, sehingga ia bisa meningkatkan stamina untuk mengusir
penyakit tersebut.
Secara tersirat, Allah telah menjelaskan hal ini dalam salah
satu firman-Nya,
Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan, atau kembali dari
tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu
tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang
baik (bersih)…. (Al-maidah [5]:6)
Dalam ayat ini, orang sakit dicegah menggunakan air saat
wudhu, karena air – pada kasus penyakit tertentu – bisa
membahayakan kesehatan tubuhnya. Berarti pencegahan
terhadap sebab-sebab timbulnya penyakit atau sesuatu yang
menyebabkan penyakit bertambah parah sangat ditekankan.
Kesimpulannya, pencegahan itu adalah obat terbaik terhadap
penyakit, bisa mencegah timbulnya penyakit atau setidaknya
mencegah agar penyakit itu tidak semakin parah dan melebar.
Kadangkala seseorang menginginkan sesuatu yang
sebenarnya dilarang karena akan semakin memperparah sakitnya.
Dalam hal ini menurut Ibnul Qayyim tidak mengapa diberikan
dengan beberapa catatan. Hal ini diperbolehkan jika si sakit betulbetul
menginginkannya. Makanan yang dilarang tersebut (karena
akan memperparah penyakit) boleh dikonsumsi asal sedikit dan
dalam takaran yang mampu dicerna dengan baik.
Hal itu tidak akan berbahaya, bahkan akan berguna. Karena
kondisi tubuh dan lambung akan saling terikat oleh rasa suka dan
senang, keduanya akan secara kooperatif menghalau hal-hal yang
dikhawatirkan bahayanya. Bisa jadi, akan lebih berguna daripada
mengonsumsi obat yang tidak disukai oleh pasien. Dalam hal ini
menurut Ibnul Qayyim bahwa penyembuhan itu tidak semata
dipengaruhi oleh faktor obat, namun faktor psikis dan diterimanya
obat oleh tubuh juga memiliki pengaruh penting pada kesehatan
Bagaimana Nabi Memilih Obat?
Dalam pengobatan, Nabi SAW biasa mengobati dirinya
sendiri, selain itu Nabi juga memerintahkan orang lain untuk
melakukan pengobatan sendiri. Beliau menyuruh hal ini kepada
keluarga dan juga para sahabatnya. Nabi dan para sahabat tidak
terbiasa menggunakan obat-obatan kimia yang biasa disebut
Eqrobadjin (farmasi). Kebanyakan obat yang mereka gunakan
adalah makanan sehat alami. Terkadang makanan sehat tersebut
dicampurkan dengan makanan lain sebagai pelarut atau
pengemulsi. Penambahan ini sejatinya bertujuan untuk
menghilangkan bentuk aslinya yang kasar, dan juga untuk
menambah khasiat antar makanan tersebut. Obat-obatan seperti
ini juga sudah digunakan di berbagai Negara pada zaman dahulu.
Kalangan medis juga sepakat bahwa selama penggunaan
makanan sehat sudah cukup untuk digunakan dalam pengobatan
maka tidak perlu menggunakan obat tambahan. Selama bisa
menggunakan obat-obatan sederhana tidak perlu menggunakan
obat-obatan kimia (sintetik). Mereka menegaskan, ‘‘Setiap penyakit
yang masih bisa diatasi dengan makanan sehat dan pencegahan,
tidak memerlukan obat-obatan.’’ Hal ini bukan berarti menafikan
khasiat obat konvensional (sintetik), hanya saja ada beberapa
kelebihan obat herbal yang tidak dimiliki obat-obatan sintetik.
Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati
Menurut penuturan dari dr. Joseph Novaks, anggota senior
American Medical Association bahwa tubuh manusa tidak pernah
didesain untuk menjadi sakit. Allah membekali manusia dengan
system sekuriti yang cukup tangguh untuk menangkal segala
bentuk ancaman bagi tubuh yang dating dari daam tubuh sendiri
seperti sel-sel yang telah tua dan berpotensi menjadi
keganasan/kanker dan ancaman dari luar yaitu lingkungan
berupa mikroorganisme dan bahan-bahan lainnya.
Sekuriti itu adalah sistem imunitas tubuh, merupakan
semua mekanisme yang digunakan untuk mempertahankan
keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang
ditimbulkan oleh berbagai bahan dari lingkungan hidup. Sistem
keamanan tubuh yang berupa “respons imun” diperlukan untuk
tiga hal yaitu:
1. Pertahankan ditujukan untuk infeksi mikroorganisme,
2. Homeostasis (keseimbangan tubuh), mengeliminasi komponen
tubuh yang sudah tua,
Dalam pengobatan, Nabi SAW biasa mengobati dirinya
sendiri, selain itu Nabi juga memerintahkan orang lain untuk
melakukan pengobatan sendiri. Beliau menyuruh hal ini kepada
keluarga dan juga para sahabatnya. Nabi dan para sahabat tidak
terbiasa menggunakan obat-obatan kimia yang biasa disebut
Eqrobadjin (farmasi). Kebanyakan obat yang mereka gunakan
adalah makanan sehat alami. Terkadang makanan sehat tersebut
dicampurkan dengan makanan lain sebagai pelarut atau
pengemulsi. Penambahan ini sejatinya bertujuan untuk
menghilangkan bentuk aslinya yang kasar, dan juga untuk
menambah khasiat antar makanan tersebut. Obat-obatan seperti
ini juga sudah digunakan di berbagai Negara pada zaman dahulu.
Kalangan medis juga sepakat bahwa selama penggunaan
makanan sehat sudah cukup untuk digunakan dalam pengobatan
maka tidak perlu menggunakan obat tambahan. Selama bisa
menggunakan obat-obatan sederhana tidak perlu menggunakan
obat-obatan kimia (sintetik). Mereka menegaskan, ‘‘Setiap penyakit
yang masih bisa diatasi dengan makanan sehat dan pencegahan,
tidak memerlukan obat-obatan.’’ Hal ini bukan berarti menafikan
khasiat obat konvensional (sintetik), hanya saja ada beberapa
kelebihan obat herbal yang tidak dimiliki obat-obatan sintetik.
Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati
Menurut penuturan dari dr. Joseph Novaks, anggota senior
American Medical Association bahwa tubuh manusa tidak pernah
didesain untuk menjadi sakit. Allah membekali manusia dengan
system sekuriti yang cukup tangguh untuk menangkal segala
bentuk ancaman bagi tubuh yang dating dari daam tubuh sendiri
seperti sel-sel yang telah tua dan berpotensi menjadi
keganasan/kanker dan ancaman dari luar yaitu lingkungan
berupa mikroorganisme dan bahan-bahan lainnya.
Sekuriti itu adalah sistem imunitas tubuh, merupakan
semua mekanisme yang digunakan untuk mempertahankan
keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang
ditimbulkan oleh berbagai bahan dari lingkungan hidup. Sistem
keamanan tubuh yang berupa “respons imun” diperlukan untuk
tiga hal yaitu:
1. Pertahankan ditujukan untuk infeksi mikroorganisme,
2. Homeostasis (keseimbangan tubuh), mengeliminasi komponen
tubuh yang sudah tua,